Artikel: Yakin Mampu Hidup Sendirian?

Ini bukan tentang bergantung pada diri sendiri tapi tentang bertukar cerita setelah semuanya berlalu. Setelah menjalani hari yang cukup membosankan dan melelahkan, terdapat satu titik bagi kita sebagai manusia untuk menumpahkan semuanya. Rasa kesal, marah, senang, sedih, takut, kecewa, dan bahagia harus dikeluarkan dan diceritakan pada orang lain, bukan benda mati yang tertata di kamar.

Pada dasarnya, manusia memang diciptakan sebagai mahluk sosial bukan makhluk individualis tanpa mementingkan kepentingan orang lain. Lagi pula pada akhirnya kita akan membutuhkan pertolongan orang lain untuk mengantar kita ke liang lahat.

Mungkin banyak film yang mengisahkan seseorang yang bertahan hidup sendirian tanpa bantuan orang lain dan berhasil untuk bertahan hidup. Seperti film Tarzan, seorang anak manusia yang dibesarkan oleh kera-kera besar. Dan ketika beranjak besar, Tarzan bertemu dengan Jane, seorang manusia yang berasal dari kota dan hidup bersosialisasi dengan manusia lainnya. Pertemuan pertama itu membawa mereka ke jenjang pernikahan dan tinggal bersama hingga memiliki anak bernama Jack.

Atau seperti film Into The Wild pada tahun 2007. Film ini mengisahkan seorang pemuda bernama Chris yang memilih untuk meninggalkan segalanya yang ada di kota dan mulai melakukan perjalanan gilanya ke Gunung Alaska sendirian tanpa ada persiapan yang lengkap. Namun pada akhirnya, Chris meninggal dunia akibat jatuh sakit karena kelaparan dan mayatnya ditemukan oleh para pemburu rusa.

Dari kedua film ini, menunjukkan bahwa manusia tidak bisa hidup sendirian. Tarzan yang pada akhirnya menikah dengan manusia dan memiliki anak sedangkan Chris yang berakhir tragis hingga kemudian temukan oleh pemburu rusa. Hal ini menunjukkan bahwa manusia akan membentuk sebuah ikatan kelompok sosial yang mempunyai kesadaran bersama dan saling berinteraksi.

Seperti yang dikatakan Sujarwa (2011 : 288-289), “Manusia hidup secara berkelompok, sehingga akan mempunyai sebuah ikatan. Ikatan tersebut akan membentuk suatu kelompok sosial dapat diartikan kumpulan individu yang mempunyai kesadaran bersama dalam keanggotaannya dan saling berinteraksi. Setiap anggota kelompok sosial saling mencermati dan berhubungan satu sama lain.”

Manusia membutuhkan manusia lainnya untuk melakukan hal tersebut, termasuk dalam mencukupi kebutuhannya. Bahkan jenazah Chris mampu ditemukan ketika manusia lain melihatnya.

Tulisan ini telah dipublikasi oleh Klik Warta

 

Manusia Makhluk Sosial

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan bahwa makhluk sosial adalah manusia yang berhubungan secara timbal balik dengan manusia lainnya. Menurut Elly M. Setiadi makhluk sosial adalah makhluk berkelompok dan tidak mampu hidup menyendiri. Dan Aristoteles menerangkan bahwa makhluk sosial merupakan zoon politicon, yang berarti manusia dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan berinteraksi satu sama lain.

Sebagai makhluk sosial, mau tidak mau, ingin tidak ingin, akan memerlukan lingkungannya untuk berinteraksi dengan manusia lain untuk mewujudkan lingkungan yang aman dan nyaman tanpa terganggu oleh berbagai hal yang merugikan dirinya.

Manusia sebagai makhluk sosial akan membentuk suatu hukum, membuat sebuah kaidah perilaku dan kerjasama antar kelompok. Bekerja sama secara sosial menjadi salah satu syarat untuk menjalankan kehidupan dalam suatu masyarakat yang membutuhkan. Kesadaran manusia sebagai makhluk sosial akan memberikan rasa tanggung jawab dan saling berempati dengan manusia lain.

Tulisan ini telah dipublikasi oleh Klik Warta

 

Contoh Manusia Makhluk Sosial

Hal utama untuk menjadi manusia sebagai makhluk sosial adalah saling menghargai. Dengan beragam sifat yang ada pada tubuh manusia menjadikan kita sebagai makhluk sosial mampu menerima perbedaan tersebut. Seseorang yang mampu menerima perbedaan, maka hal tersebut akan membuat kehidupan menjadi lebih damai.

Manusia sebagai makhluk sosial juga harus memiliki rasa empati dan simpati. Kedua rasa ini adalah sebuah perasaan yang ditunjukkan ketika seseorang sedang mengalami sebuah masalah atau membutuhkan bantuan-bantuan tertentu. Seseorang akan merasakan iba ketika mendapati sebuah kabar yang tidak baik. Hal ini timbul dari naluri manusia sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain.

Terakhir yang tak kalah penting adalah saling memberi semangat dan motivasi. Ketika manusia dalam keadaan senang, tak sedikit manusia yang tetap membutuhkan keberadaan manusia lainnya. Apalagi ketika dalam keadaan kurang baik, manusia membutuhkan keberadaan manusia lain untuk memberikan rasa semangat dan motivasi. Baik secara moral maupun moril.

Pada kesimpulannya, hakikatnya manusia adalah makhluk sosial. Dengan beragam sifat, manusia diharuskan untuk saling berkomunikasi dengan timbal balik yang saling menguntungkan. Manusia mungkin mampu hidup sendiri, tapi tidak mampu hidup sendirian dengan jangka waktu yang lama. (NAN)

Tulisan ini telah dipublikasi oleh Klik Warta

Komentar

Postingan Populer

Salam Perkenalan

Hai semuanya! Salam kenal yaa, semoga kamu suka dengan isi tulisan yang saya berikan. Enjoy the time!

Ayo berkomunikasi

Nama

Email *

Pesan *

Total Tayangan Halaman