Pukul 2 yang Pekat
Aku di sini, di sunyinya malam yang dingin
Aku di sini, di gelapnya malam yang tak terlihat
Aku diam, tapi aku berbicara
Aku berdialog, tapi aku sendirian
Tak ada lagi yang bisa kulakukan, selain bertanya-tanya atas apa yang terjadi
Tak ada yang bisa kulupakan, selain berusaha mengingat jelas apa yang terjadi
Mungkinkah aku sedang berusaha menerima semua ini?
Atau, aku sedang memaksakan menerima semua ini?
Ah, sudah pukul berapa sekarang?
Haruskah aku tidur saat ini?
Karena matahari sebentar lagi akan terbangun
Dan aku pun harus terbangun dari rasa sesalku
Baiklah, ayo kita tidur, seperti yang dilakukan banyak orang
Bangun di pagi hari, dan menjalankan kehidupan yang membosankan
Sampai bertemu kembali dipukul 2 yang pekat
Aku di sini, di gelapnya malam yang tak terlihat
Aku diam, tapi aku berbicara
Aku berdialog, tapi aku sendirian
Tak ada lagi yang bisa kulakukan, selain bertanya-tanya atas apa yang terjadi
Tak ada yang bisa kulupakan, selain berusaha mengingat jelas apa yang terjadi
Mungkinkah aku sedang berusaha menerima semua ini?
Atau, aku sedang memaksakan menerima semua ini?
Ah, sudah pukul berapa sekarang?
Haruskah aku tidur saat ini?
Karena matahari sebentar lagi akan terbangun
Dan aku pun harus terbangun dari rasa sesalku
Baiklah, ayo kita tidur, seperti yang dilakukan banyak orang
Bangun di pagi hari, dan menjalankan kehidupan yang membosankan
Sampai bertemu kembali dipukul 2 yang pekat

Komentar
Posting Komentar